Herbs, Healthy Heritage since the Past

ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280

Kompas - Friday, May 21

Kompas.com - Although one of "barn" herbal world, in fact, in Indonesian traditional medicine has not been seen parallel with modern medicine. Besides, not many doctors who practices herbal medicine. Traditional medicine is also not yet integrated with the national health service.

According to Dr Amarullah H Siregar, today the community still has a treatment paradigm. "Each complaint is treated directly, but the root of the problem is not searchable. Paradigma we should be modified, not medication but have healed," he explained in a seminar on "Healthy with Herbs" by Deltomed held in Jakarta on Wednesday (19/05/2010).



He added that modern medicines aim to treat more symptoms of the disease, but does not cure the source. Unlike the case with herbal medicine has a holistic approach between body, mind and soul.

"Our bodies actually awakened by a unitary system. All are related. So if there is one part of the sick, the healthy side should be empowered," said the doctor who pursue herbal medicine (naturopathic) this.

Concept is applied in the science of naturopathic medical care to empower the body's natural function in the treatment, prevention, and improving health. The method used is a natural and non-invasive or without surgery, without synthetic chemical drugs, patient-oriented, and environmentally friendly.

Traditional medicine, according Amarullah, it must be consumed long term and does not give immediate effects such as modern medicine. Nevertheless, he said that remained the same healing effect.

"Take the example meniran (Phyllanthus urinary) that have effects such as antibiotics. He did not directly kill germs, but turn east gland that produces T-cells which is a natural killer germs," said the doctor who has clinics in Jakarta Ragunan this area.

However, herbal medicines should not be consumed in vain, especially when mixed with chemical drugs. Consumer should also notice the way cooking up ways to consume.


In Indonesian :

Herbal, Warisan Sehat sejak Lampau
Kompas - Jumat, 21 Mei


Kompas.com — Meski menjadi salah satu "gudang" herbal dunia, nyatanya di Indonesia obat tradisional belum dipandang sejajar dengan obat modern. Selain itu, belum banyak dokter yang membuka praktik pengobatan herbal. Obat tradisional juga belum diintegrasikan dengan pelayanan kesehatan nasional.

Menurut Dr Amarullah H Siregar, saat ini masyarakat masih memiliki paradigma berobat. "Setiap ada keluhan langsung diobati, namun akar masalahnya tidak dicari. Paradigma kita seharusnya diubah, bukan berobat tapi minta disembuhkan," paparnya dalam seminar "Sehat dengan Herbal" yang diadakan oleh Deltomed, di Jakarta, Rabu (19/5/2010).

Ia menambahkan, obat-obatan modern lebih banyak bertujuan untuk mengobati gejala penyakitnya, tetapi tidak menyembuhkan sumbernya. Berbeda halnya dengan pengobatan herbal yang memiliki pendekatan holistik antara tubuh, pikiran, dan jiwa.

"Tubuh kita sebenarnya terbangun oleh kesatuan sistem. Semua saling berhubungan. Sehingga jika ada satu bagian yang sakit, sisi yang sehat harusnya diberdayakan," kata dokter yang menekuni pengobatan herbal (naturopati) ini.

Konsep yang diterapkan dalam ilmu naturopati adalah perawatan medis untuk memberdayakan fungsi alami tubuh dalam pengobatan, pencegahan, dan meningkatkan taraf kesehatan. Metode yang digunakan bersifat alami dan non-invasif atau tanpa operasi, tanpa obat kimia sintetis, berorientasi kepada pasien, dan ramah lingkungan.

Pengobatan tradisional, menurut Amarullah, memang harus dikonsumsi jangka panjang dan tidak memberi efek seketika seperti obat modern. Meski demikian, ia mengatakan bahwa efek penyembuhannya tetap sama.

"Ambil contoh meniran (Phyllanthus urinaria) yang punya efek seperti antibiotik. Ia tidak langsung membunuh kuman, namun mengaktifkan kelenjar timur yang menghasilkan sel-T yang merupakan pembunuh alami kuman," kata dokter yang memiliki klinik di kawasan Ragunan Jakarta ini.

Kendati demikian, obat herbal hendaknya tidak dikonsumsi secara sembarangan, apalagi bila dicampur dengan obat kimia. Konsumen juga sebaiknya memerhatikan cara pemasakan hingga cara mengonsumsinya.
ADSENSE 336 x 280 dan ADSENSE Link Ads 200 x 90

0 Response to "Herbs, Healthy Heritage since the Past"

Post a Comment

Add your comment here...